Jakarta – Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung meminta Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari untuk dapat menjaga marwah Pemilu. Ahmad Doli mengatakan seharusnya Hasyim dapat menjadi contoh penyelenggara Pemilu yang teladan.

“Saya tegaskan kepada saudara Hasyim, kepada saudara siapa saja yang jadi penyelenggara Pemilu, baik KPU, Bawaslu, dari pusat ke daerah, tolong jaga diri, karena anda adalah orang yang diberi kepercayaan untuk menjaga marwah kemajuan bangsa ini, jadi jaga juga marwah anda sendiri,” kata Doli di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).
Doli menyayangkan adanya laporan dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh Hasyim. Padahal, kata dia, seharusnya sebagai penyelenggara Pemilu dapat menjaga diri dan kepercayaan.
“Salah satu untuk menjaga marwah pemilu ini menjaga marwah penyelenggara pemilu. Jadi bapak ibu penyelenggara pemilu ini juga nggak bisa sembarangan, nggak bisa sembrono, harus jaga diri, karena untuk menjaga marwah itu saudara harus menjadi teladan,” ujarnya.
“Gak mungkin kita memilih pemimpin kita, yang terbaik, tapi yang memproses terpilihnya pemimpin itu juga tidak menunjukkan keteladanan yang baik,” sambung dia.
Lebih lanjut, Doli meminta DKPP untuk tidak ragu mengambil keputusan, jika laporan itu terbukti. Dia berharap laporan-laporan dugaan pelanggaran kode etik KPU tidak menciptakan image buruk terhadap pemilu.
“Saya kira kalau kami terhadap DKPP selama itu memang terbukti dan memang dalam peraturan yang memang berlaku DKPP itu ada batas-batas maksimal toleransi terhadap putusan yang paling keras, ya silakan lakukan saja selama itu bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Sebelumnya, DKPP menggelar sidang dugaan pelanggaran kode etik terkait tindak asusila yang dilakukan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari hari ini Rabu (22/5/2024). Hasyim hadir langsung dalam sidang tersebut.
Hasyim diadukan ke DKPPmengenai dugaan pelanggaran kode etik. Hasyim diduga melakukan tindakan asusila terhadap salah satu anggota PPLN perempuan yang bertugas di Eropa.