Korannusantara.id, Jakarta – Bupati Tapanuli Utara, Dr. Drs. Nikson Nababan, M.Si luncurkan buku baru nya di Pojok Rahman Tolleng, Lantai 3 Gedung TEMPO, Jakarta, Selasa malam (16/4/2024).

“Buku ini sebagai bentuk pertanggung jawaban saya kepada publik, terutama kepada masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara,” kata Nikson dalam sambutan nya.
Buku yang berjudul “Desa Kuat, Kota Maju, Negara Berdikari, Membangun Desa Berbasis Data Presisi”. Buku ini bisa untuk menjadi panduan dalam membangun daerah-daerah terutama pedesaan di seluruh Indonesia.
Buku setebal 224 halaman itu berisi laporan, dokumentasi, penghargaan, pengalaman kunjugan ke luar negeri, dartar riwayat hidup, dan kinerja Nikson Nababan selaku Bupati Tapanuli Utara selama dua periode.
Dalam buku ini di jelaskan, selama 10 tahun tersebut lanjutnya, Nikson telah banyak berbuat, dan karya nyata yang telah ia lakukan seperti, membangun jembatan se-Kabupaten Tapanuli Utara, menyerahkan SK Bupati Tapanuli Utara tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat, membagikan bantuan ribuan benih ikan, membangun mekanisasi pertanian, membangun kawasan wisata, membagikan bibit, membagikan bantuan beras, membangun jalan, membangun desa, membangun kota, membangun pendidikan, membangun tempat ibadah dan lain sebagainya.
“Ada yang dari uang pribadi, ada yang dari dana APBD, ada yang dari dana CSR, dan ada yang dari program pemerintah,” katanya.
Buku yang juga merupakan disertasi Nikson Nababan ini dikupas secara lugas oleh Prof. Dr. Khasan Effendy (Guru Besar IPDN), Dr. Sofyan Sjaf (Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB University), dan Sarman Simanjorang (Direktur Eksekutif APKASI).
Nikson menerangkan pemikirannya cukup sederhana untuk bagaimana menghemat anggaran negara dengan memaksimalkan sistematisasi dan mekanisasi terhadap seluruh aspek pembangunan.
“Ini dimungkinkan dengan Konsep “NIKSON” Needs, Innovation, Knowledge, Synergy, Operation, and Norm,” ujar nya.
Menurutnya, data yang akurat akan sangat membantu menentukan skala prioritas dalam pembangunan daerah.
“Selama 10 tahun memimpin Tapanuli Utara, saya melihat bahwa dalam membangun harus ada skala prioritas dan strategi jitu guna mendorong pembangunan sustainable,” ucap nya.
“Gambar besarnya adalah visi model “NIKSON” ini, dengan lokomotif; “Desa Kuat, Kota Maju, Indonesia Mandiri dan Berdikari” (MERDEKA). Model dinyatakan dengan bukti kehidupan dan kondisi nyata masyarakat antara lain; sandang, pangan, pendidikan, dan kebudayaan. Kesehatan, pekerjaan umum, jaminan sosial. Dan kehidupan sosial, perlindungan hukum dan hak asasi manusia, serta infrastruktur dan lingkungan hidup. Keseluruhan parameter tersebut digunakan untuk mewujudkan masyarakat Tapanuli Utara yang sejahtera dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.
Buku karya Nikson Nababan tersebut, juga dibahas dan dihadirin oleh sejumlah akademisi, tokoh, praktisi, dan elemen mahasiswa.
Buku yang ditulisnya merupakan hasil pengalaman dan refleksinya selama menjadi Bupati Tapanuli Utara. Ia melakukan penelitian untuk studinya meraih gelar doktor di Institut Pemerintahan Dalam Negri (IPDN) Jakarta. Hasil penelitiannya ia tuangkan dalam buku yang berjudul “Desa Kuat, Kota Maju, Negara Berdikari, Membangun Desa Berbasis Data Presisi.