KoranNusantara.id- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi kemahasiswaan-kepemudaan Islam terbesar dan tertua hari ini yang berdiri sejak 05 Februari 1947 yang silam Oleh pendiri dan pemrakarsa HMI, Prof. Dr. H. Lafran Pane.
Mengemban amanah keumatan-kebangsaan, HMI yang berperan dan berfungsi sebagai organisasi perjuangan dan perkaderan, melaksanakan tugas-tugas pokok pengabdiannya baik diinternal HMI maupun dilingkungan kampus dan masyarakat.
HMI memiliki tingkat perkaderan (training) yang terstruktur, sistematis dan terukur, baik jenjang training formal maupun informal.
Beberapa diantaranya (training formal) yakni Basic Training (LK-I), Intermediate Training (LK-III), dan Advance Training (LK-III) dan training lainnya (informal) seperti Senior Course (SC).
Ditubuh HMI, training SC dikenal juga sebagai forum inteletual HMI yang bertujuan untuk mendidik dan membentuk bibit-bibit unggul yang dipersiapkan sebagai guru-gurunya HMI.
Tentunya, forum ini diperuntukkan bagi kader-kader HMI terpilih, yang berkualitas yang memiliki tujuan pengabdian yang tinggi untuk HMI.
Kader-kader HMI yang berhasil mengikuti dan menyelesaikan jenjang training SC, selanjutnya akan mengemban amanah sebagai instrukturnya HMI untuk dapat berkontribusi didalam setiap pengelolaan training HMI. Di HMI biasa disapa dengan sebutan “Master” atau gurunya perkaderan HMI.
Tantangan yang berat dan tanggung jawab yang tinggi, menuntut alumni-alumni forum SC ini harus siap dalam keadaan apapun, dimanapun dan kapanpun demi kepentingan dan keberlangsungan perkaderan (pengelolaan) HMI.
Hal ini disampaikan oleh Risky Nur Aldiyansyah, Salah satu kader HMI yang telah menyelesaikan jenjang training SC di HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan yang dilaksanakan beberapa hari yang lalu.
Ketua Umum HMI Komisariat Pena Ekonomi Cabang Kisaran Asahan ini mengatakan, selain amanah perkaderan, para instruktur HMI juga harus berperan untuk menghidupkan dan mengembangkan Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI.
“Alhamdulillah dapat menyelesaikan forum SC ini. Tentunya sudah menjadi tanggungan jawab saya dan rekan-rekan disana nantinya untuk menghidupkan kembali BPL Cabang Kisaran Asahan”. Ucap Risky.
BPL HMI merupakan salah satu badan pembantu diinternal HMI. Para instruktur HMI atau kader HMI yang telah menyelesaikan SC akan disatu padukan dan diberkumpul bersama di lembaga ini.
“Kita akan fokus pada perkaderan HMI. Kita bangun kembali singersitas dan jalin rumusan-rumusan yang mampu memberikan gebrakan nesar bagi perkaderan disana nanti melalui BPL ini. Karena ini (perkaderan) jantung dan urat nadinya HMI. Melalui BPL yang aktif dan Produktif, diharapkan perkaderan HMI di cabang Kisaran Asahan dapat berkembang dan semakin baik kedepannya”. Pungkasnya.
(RED)