KoranNusantara.id,Kepri- konflik perencanaan pembongkaran dan pemindahan komplek makam tua di Pulau Ranoh, Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang, Batam, yang dilakukan oleh pengelola Pantai Ranoh, masih terus berlanjut.
Masyarakat Pulau Abang, beserta tokoh-tokoh masyarakat dan ahli waris dari makam tua ini, melakukan aksi penolakan atas perencanaan tindakan tersebut.

Hal ini kemudian menggerakan hati Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB JAYA) Kepulauan Riau turut membersamai masyarakat untuk menolak perencanaan pembongkaran dan pemindahan makam.
“Kami dari Grib Jaya Kepulauan Riau membersamai masyarakat Pulau Abang akan tetap mempertahan keberadaan makam tua ini dan menolak dengan tegas rencana pembongkaran dan pemindahan makam leluhur kami”, ujar Iwan Zaidi, Wakil Ketua Grib Jaya Kecataman Galang sekaligus tokoh muda Pulau Abang, pada Selasa, (25/02/2925).
Komplek makam tua yang berlokasi diujung Pantai Pulau Ranoh, Pulau Abang ini diketahui merupakan makam dari leluhur masyarakat adat Pulau Abang.
“Kami sudah meminta pihak pengelola Pantai Pulau Ranoh untuk menunjukkan legalitas lahan tersebut apakah batas lahannya sampai ke area pemakaman. Tetapi dari pihak pengelola enggan dan terkesan takut menunjukkan surat-surat yang kami minta”. Lanjut Iwan.
Makam tua yang sudah ada sejak ratusan tahun ini, berada satu daratan dan terletak tidak jauh dari kawasan wisata Pantai Ranoh.
Perencanaan pembongkaran dan pemindahan makam ini sempat terjadi kericuhan. Namun dapat diredam setelah dilaksanakannya musyawarah antar masyarakat bersama pengelola Wisata Pantai Ranoh.
“Kalau memang kiranya merasa terganggu dengan makam tersebut, silahkan dipagari saja batas tanah mereka. Mereka tidak memiliki hak untuk membongkar dan memindahkan makam ini”. Tuturnya.
“Mereka harusnya mendukung dengan adanya makam tua ini, justru ini dapat menambah nilai dan daya tarik wisatawan di Pulau Ranoh ini. Tinggal kita percantik area lokasi makam, lakukan perawatan dan dikelola bersama masyarakat”. Pungkas Iwan.
Dilokasi yang sama, Bendahara Grib Jaya Kecamatan Galang, Samsuddin, mengatakan sebagian makam tua di Pulau Ranoh sudah banyak yang tergeser kebibir pantai akibat pasir pantai yang semakin tahun semakin menurun karena terjangan ombak. Sehingga terlihat sisa-sisa makam di pantai.
“Pantai ini memang semakin tahun semakin naik airnya, pasirnya sudah banyak yang turun juga karna ombak. Kalau kita lihat ada sebagian sisa makam yang tergeletak dipinggir pantai, nah itu bagusnya dapat dipindahkan kembali ke daratan Pulau Ranoh, bukan ke tempat yang lain”. Ujar Samsudin.
(RED)