KoranNusantara.id,ASAHAN– Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka jumlah kebutuhan kehidupan sehari-hari juga semakin tinggi, termasuk pula sisa penggunaan bahan rumah tangga/barang sekali pakai.
Indonesia menjadi peringkat nomor 5 negara penghasil sampah tertinggi menurut data dari Word Bank setelah negara Brazil.
Pada 21 Maret 2024 lalu telah diperingati Hari Peduli Sampah Nasional dengan tema “Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih”.
Namun sebagaimana hang kita lihat saat ini sampah masih saja terlihat dimana-mana, bahkan aliran air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sudah disulap menjadi tempat pembuang sampah oleh warga.
Hal ini diungkapkan Salah Seorang Tokoh Pemuda Asahan, Nedi Panjaitan,SH pada Rabu, (26/2/2025 ).
Pemuda kelahiran desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat ini turut menyoroti sampah yang berada di aliran sungai desa Sei Jawi Jawi dusun 2 yang kini menjadi tempat pembuangan sampah.
Nedi mengatakan bahwa sungai ini dulu tempat jalur nelayan menuju ke sungai asahan untuk menuju laut.
Dengan jumlah sampah yang semakin menumpuk setiap hari lnya, area sungai menjadi semakin kecil dan dangkal akibat sampah yang tinggi dan tertahan didasar sungai.
Bukan tanpa sebab, aktivitas membuang sampah ke sungai ini dikarenakan tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara dan tempat pembuangan sampah akhir yang akhirnya masyarakat tidak punya pilihan untuk membuang sisa sampah rumah tangga mereka.
Nedi mengatakan, dirinya juga akan menyurati pemerintah Asahan dan DPRD Asahan perihal pembahasan pengajuan tempat pembuangan sampah akhir di daerah kecamatan Sei Kepayang seperti Sei Kepayang Barat, Sei Kepayang Timur dan Sei Kepayang.
Menurut Nedi jika ini tidak segera dibahas maka sampah sisa rumah tangga masyarakat akan menjadi bom waktu dalam merusak lingkungan dan mencemari Air, udara dan tanah.
(RED/MJH)