Jakarta – Ketua DPR RI, Puan Maharani menghadiri resepsi diplomatik dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI dan 66 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jepang yang digelar KBRI Tokyo. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Parlemen Jepang Nukaga Fukushiro, Menteri Luar Negeri Jepang Miyaji Takuma, Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi, dan sejumlah tokoh Jepang lainnya.
Dalam kesempatan itu, Puan mengajak Jepang untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai sektor termasuk hubungan masyarakat antar kedua negara.
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menghadiri Resepsi Diplomatik ini, merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79,” kata Puan dalam keterangannya, dikutip Jumat (22/11/2024).
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, diiringi musik dari Angklung Saung Udjo. Resepsi Diplomatik Peringatan HUT ke-79 di Tokyo pun turut dihadiri oleh sejumlah warga Indonesia yang tinggal di Jepang. Di awal acara juga sempat diputar video singkat tentang Osaka Expo yang akan digelar pada tahun 2025 mendatang.
Puan mengatakan, tahun 2024 merupakan tahun pertama implementasi kolaborasi komprehensif Indonesia dan Jepang seiring dengan peningkatan hubungan bilateral kedua negara menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun lalu.
“Kemitraan Kemitraan Strategis Komprehensif kita dapat menjadi momentum bagi Indonesia dan Jepang untuk memperkuat kerja sama yang sudah ada ke tingkat yang lebih tinggi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya,” tuturnya.
“Kemitraan ini merupakan cerminan hubungan bilateral yang dilandasi rasa saling menguntungkan, saling menghormati, dan saling melengkapi,” imbuh Puan.
Menurut mantan Menko PMK itu, hubungan bilateral dengan model tersebut akan menjadi model kolaborasi yang mampu menjawab tantangan abad ke-21. Puan meyakini ketika Indonesia dan Jepang bersinergi dan menggabungkan potensi, maka kedua negara dapat berkontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya.
“Sebagai Ketua DPR, saya mendorong penerapan Kemitraan Komprehensif dan Strategis kita agar memberikan dampak nyata yang bermanfaat bagi masyarakat kita,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Lebih lanjut, Puan mendorong agar hubungan Indonesia-Jepang dapat berfokus pada hubungan yang berorientasi pada kerakyatan. Artinya hubungan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat kedua negara.
“Indonesia dan Jepang selalu menjadi mitra dalam banyak agenda penting di kawasan demi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan dan dunia. Saya juga gembira bahwa hubungan politik, ekonomi, dan sosial budaya antara kedua negara berada pada titik tertinggi,” papar Puan.
“Ada pepatah Indonesia yang menurut saya menggambarkan hubungan Indonesia dan Jepang yaitu ‘berat sama dipikul, ringan sama dijinjing’ atau ‘banyak tangan menjadikan pekerjaan ringan’. Artinya kita harus bekerja sama sebagai mitra yang setara, di saat baik atau buruk,” lanjut cucu Bung Karno tersebut.
Puan menambahkan, semangat itu akan menjadi landasan yang kuat bagi Indonsia dan Jepang untuk bergerak maju. Sebab dengan bersama-sama maka kedua negara akan lebih kuat dan sejahtera.
“Terakhir, saya meminta semua yang hadir di aula ini untuk bekerja sama dan memperkuat komitmen kita untuk memperdalam hubungan Indonesia dan Jepang. Terima kasih, Dōmo arigatōgozaimasu,” ujar Puan.