Jakarta – Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan kepada jajaran kabinetnya untuk tidak bangga karena Indonesia menjadi anggota G20 apabila masyarakat masih miskin. Dia mengingatkan para menteri untuk tidak melupakan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam menjalankan setiap tugas.
Hal itu disampaikan Prabowo saat rapat perdana Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Prabowo memaparkan satu per satu tujuan dari UUD 1945.
“Saya ingatkan, Saudara-saudara sekalian, jangan sampai kita lupa dengan Undang-Undang Dasar kita sendiri, Undang-Undang Dasar 1945 yang jelas dalam pembukaannya tertera tujuan-tujuan nasional kita. Di mana tujuan-tujuan nasional kita sangat jelas oleh pendiri-pendiri bangsa kita,” kata Prabowo.
“Tujuan pertamannya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Ini tujuan nasional yang pertama. Untuk kita survive, karena itu, kita perlu memikirkan apakah kita sudah cocok atau tidak, investasi kita pada pertahanan bangsa Indonesia,” katanya.
Prabowo kemudian menyinggung kemerdekaan. Dia mengatakan di sebuah negara merdeka, rakyatnya juga harus merasakan kemerdekaan.
“Kedua, tentunya memajukan kesejahteraan umum. Saya katakan berkali-kali bahwa negara yang merdeka, rakyatnya harus merasakan kemerdekaan. Janganlah kita bangga menjadi anggota G20 kalau rakyat kita masih banyak yang miskin, masih banyak yang lapar,” ujarnya
Prabowo menyampaikan tujuan nasional selanjutnya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dia menyebut pendidikan menjadi prioritas tinggi.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas yang sangat tinggi. Saya kira ini terlihat komitmen kita kepada pendidikan. Kalau tidak salah, alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan salah satu tertinggi, mungkin selama sejarah kita. Untuk pertama kali kita sudah 20 persen,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto memberikan arahan kepada jajaran menteri dalam sidang perdana Kabinet Merah Putih.
Presiden RI, Prabowo Subianto meminta jajaran menterinya di Kabinet Merah Putih untuk satu suara dan yakin.