Jakarta – Pernyataan Presiden terpilih, Prabowo Subianto yang menyatakan pemerintahannya nanti tidak ingin diganggu mendapatkan respon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Respon itu datang dari politikus PDIP, Adian Napitupulu, statmen yang disampaikan oleh Prabowo itu berbahaya karena tidak ada patokan ukurannya.

“Karena bahasa mengganggu itu sangat subjektif. Enggak ada alat ukurnya. Berbahaya ketika kita berbicara tentang hubungan antaranak bangsa dalam sebuah negara tapi dengan alat ukur yang sangat subjektif,” kata Adian dalam program Satu Meja di Kompas TV, seperti dikutip pada Kamis (16/5/2024).
Mantan Aktivis 98 ini menilai, statmen yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan itu rentan disalahgunakan oleh kekuasan untuk menekan kelompok yang berbeda pandangan dengan pemerintahan.
Sebab, tidak ada tolok ukuranya karena pernyataan yang disampaikan itu sangat subjektif.
Bahkan kritik yang disampaikan ke pemerintah bisa dianggap mengganggu karena memang tidak ada patokannya.
“Dengan demikian sangat bebas tafsir. Kalau kemudian tiba-tiba ada pernyataan A, B, C, segala macam kita mengkategorikannya kritik, Prabowo bisa mengkategorikan itu mengganggu,” ujar Adian.
“Dan apa alat ukurnya? Ya dia sendiri yang tahu,” sambung Adian.
Keras karena tidak menyukai pernyataan Prabowo yang tidak jelas karena tidak memiliki alat ukur, Adian menyarankan sebaiknya Prabowo joget saja.
Diketahui, sejumlah pihak ikut merespons ucapan presiden terpilih 2024-20029 Prabowo Subianto agar pihak-pihak yang tidak mau bekerja sama agar tak mengganggu saat dirinya menjabat.
Diketahui Prabowo Subianto menyindir pihak yang tidak mau diajak kerja sama dalam pemerintahannya mendatang.
Eks Danjen Kopassus itu pun meminta pihak itu tidak mengganggu saat dirinya sudah dilantik.