Medan – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah, usai Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri dan Libur nasional bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, secara virtual dari Ruangan Sumut Smart Province, Lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (22/4/24).

Mendagri Tito Karnavian mengatakan, tingkat inflasi nasional pada angka relatif terkendali, yaitu 3,05% (y-on-y) namun harus diwaspadai, karena kenaikan dari bulan ke bulan (m-to-m) Februari – Maret 2024 sebesar 0,52%.
“Penanganan inflasi jangan sampai kendor, kita tetap jaga dan rawat. Kita jangan pernah bosan mengendalikan inflasi, karena ini menyangkut stabilisasi harga bahan pangan. Jangan sampai kemudian jika sekali sudah tidak terkendali, akan sangat sulit sekali diatasi,” kata Tito Karnavian, dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Kemendagri.
Menurut Tito, meski dalam batas toleran, karena pemerintah pusat menargetkan 2,5%, plus minus satu persen, artinya ranggenya antara 2,5% sampai 3,5% itu angka relatif terkendali, yang bisa menyeimbangkan antara produsen dan konsumen. Dimana harga pangan di tingkat konsumen masih terpenuhi dan harga-harga pangan terjangkau. Sementara di tingkat produsen baik petani, nelayan dan pabrik, bisa tersenyum karena masih mendapatkan keuntungan.
Rakor tersebut juga diikuti Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian Edy Priyono, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, serta para Gubenur, Bupati/Walikota se Indonesia.
(Fr)