Hampir 80 Tahun Indonesia Merdeka dan 26 sudah sejak reformasi tahun 1998, namun masyarakat Indonesia belum banyak berubah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin masih sebanyak 25,9 juta orang. Kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara kita masih sangat jauh dari rasa keadilan.
Ungkapan keprihatinan itu diucapkan Nasky Putra Tandjung Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, dalam melihat dan merasakan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara Masyarakat Indonesia saat ini. Rasa keprihatinan mendalam itu sekaligus yang menjadi landasan mendasar munculnya ide dan gagasan tulisan beliau tentang politik kaum muda.
Padahal, lanjut Nasky, pesan Bung Karno saat berpidato dihadapan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI). Pada 1 Juni 1945, dengan tegas dikatakan: “Tidak boleh ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka”.
Yang tidak kalah memprihatinkan, pegiat politik ini menambahkan, empat program tuntunan dari agenda reformasi 1998 tersebut, yakni pemberantasan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), penegakan hukum dan hak azasi manusia, pengahapusan dwi fungsi TNI/Polri, dan peningkatan kesejahteraan rakyat, dihancurkan oleh praktik politik praktis yang tidak bermoral dan tidak beintegritas.
Bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan reformasi 1998, yang jauh dari kepentingan politik praktis dan tidak bermoral. Ini tentang Indonesia, bukan tentang saya atau partai politik, dan kepentingan kelompok tertentu.
Politik kaum muda menjadi harapan besar seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dimana dahulu sejarah telah mencatat perjuangan kaum muda seperti Bung Karno, Bung Hatta, Tan Malaka, Sutan Sahrir mereka ialah seorang anak muda punya ide, gagasan tentang republik ini, mereka bukan anak pejabat, mereka terlahir dari keluarga yang sederhana, dan mereka rela menjadi pejuang pembela kepentingan masyarakat luas, dan menjadi pemimpin yang baik dan tidak akan mengkhianati bangsanya.
Nasky juga menegaskan, pemimpin Indonesia mendatang mutlak harus mampu merepresentasikan Indonesia, berintegritas, memiliki gagasan brilian, mampu membuktikan rekam jejak, karya nyata dalam kepemimpinannya. Sosok pemimpin demikian yang akan mampu mewujudkan harapan rakyat dan menjalankan kehidupan demokrasi Indonesia.
ANAK MUDA dan PERUBAHAN
Anak muda (youth) sebagai aset bangsa yang amat mahal dan memiliki idealisme yang tak ternilai harganya, adalah pemilik masa depan. Dengan modal prinsip, fisik yang kuat, (knowledge) yang segar serta inovasi, dan kreatifitas yang tinggi menjadikan anak muda sebagai komponen penting yang harus selalu dilibatkan dalam setiap proses menentukan masa depan bangsa.
Seorang ilmuwan Indonesia Sarwono Prawirohardjo mendefinisikan anak muda sebagai individu yang berada pada usia antara remaja dan dewasa yang identik dengan masa kebebasan, kegembiraan serta kekhawatiran akan masa depan. Khawatir setelah lulus kuliah akan menjadi apa, masa depanku akan bagaimana, akan sukses atau tidak, akan menikah di usia berapa, serta ilusi-ilusi lain tentang masa depan yang terus membayangi generasi muda.
Selain dianggap sebagai pelopor perubahan yang menggetarkan masa depan bangsa Indonesia yang memiliki energi kreatif, keberanian yang tinggi, dan kemampuan menggunakan teknologi secara cerdas, sehingga mampu mengatasi tantangan yang sulit dan membangun masa depan yang lebih baik anak muda dianggap sebagai aset masa depan bangsa, negara, dan harapan bagi dunia. Mereka memiliki potensi besar dalam mengisi pembangunan, mempertahankan kemerdekaan, serta memainkan peran penting dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.
Generasi muda sering kali menjadi pelopor perubahan yang kritis, revolusioner, dan kreatif, serta menunjukkan peran aktif dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Jika melihat ke belakang, bangsa Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari pergolakan kaum muda. Sejarah telah mencatatkan bagaimana peran anak muda Indonesia selalu tampil dalam dinamika sosial, politik di Indonesia.
Peristiwa sumpah pemuda dan pembacaan proklamasi adalah pergolakan penting yang diinisiasi kaum muda untuk menentukan masa depan bangsa pada saat itu. Hal itu menegaskan bahwa anak muda Indonesia selalu tampil dan mampu melakukan akselerasi pergerakan untuk bangsa dan negara.
Kaum muda sangat erat berkaiatan dengan politik, mereka senantiasa melakukan pergerakan nasional untuk perubahan dan perbaikan bangsa dan negara. Ditangan anak muda, segala bentuk ide dan gagasan tersuarakan dengan lantang dengan tujuan untuk mewujudkan Indonesia adil dan makmur.
Apa yang bisa dilakukan generasi muda di masa depan jika dilihat dari segi pengalaman, ide, gagasan, value, knowledge, dan wawasan yang dimilikinya, memang tidak seberapa dibanding dengan bekal yang dimiliki oleh generasi yang lebih senior. Namun disamping itu generasi muda adalah harapan bangsa. Mereka, tidak lagi menawarkan masa lalu, melainkan menawarkan masa depan (young people no longer offer the past, but instead offer the future).
Di era globalisasi yang terus berubah dengan cepat generasi muda harus siap menjadi pelopor perubahan. Sebab anak muda saat ini memainkan peran yang amat penting dan vital dalam membentuk dunia yang akan datang. Untuk itu kita harus terus merawat kemajuan anak-anak muda Indonesia demi masa depan yang lebih baik. Sebab, mereka generasi muda calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia.