Korannusantara.id, Jakarta – Akibat peperarangan yang di alami warga Gaza selama lima bulan terakhir. Seluruh penduduk di Gaza sudah bergantung pada bantuan pangan untuk bertahan hidup, termasuk untuk makan dan keperluan hidup lainnya.
Dilansir dari laman resmi Rumah Sakit Al-Shifa Gaza, Amjad Eleiwa wakil Direktur UGD mengatakan bahwa warga Gaza sudah kelaparan sejak terjadinya perang.
“benar, bahwa orang-orang di sini sudah berpuasa selama berbulan-bulan,” kata Amjad dalam keterangannya, Minggu (24/3/24)
Bahkan kata Amjad “Masyarakat menjelajahi kota mencari makanan untuk bertahan hidup, tapi mereka tidak dapat menemukannya,” ujarnya.
Dari berbagai sumber di temukan bahwa Israel telah menghancurkan infrastruktur pangan dan lahan pertanian di seluruh Gaza. Berbagai badan bantuan mengatakan peningkatan pemeriksaan keamanan Israel pada truk pengiriman telah menciptakan hambatan dalam upaya mencapai bantuan kepada masyarakat.
Badan global yang bertanggung jawab untuk menyatakan kelaparan, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), Senin (18/03) lalu menyatakan bahwa 1,1 juta orang – hampir separuh penduduk Gaza sudah kelaparan. Sebagian penduduk Gaza yang lain mungkin mengalami kelaparan pada Juli mendatang, menurut mereka.
Untuk Krisis pangan paling parah terjadi di Gaza utara. Berbeda dengan Ramadan sebelumnya, tahun ini penduduk di sana tidak bisa sahur atau berharap bisa menghilangkan rasa lapar mereka dengan berbuka puasa di bulan ramadhan setelah matahari terbenam.
Sedangkan menurut badan amal kemiskinan Care, setidaknya 27 orang – 23 di antaranya anak-anak meninggal karena kekurangan gizi atau dehidrasi di Gaza Utara dalam beberapa pekan terakhir. Dan Jumlah sebenarnya, menurut dokter dari beberapa rumah sakit di wilayah utara, kemungkinan besar lebih tinggi.
(fr)