• Redaksi
  • Kontak Iklan
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
Koran Nusantara
Advertisement
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Artikel
  • Artis
  • Hukum & Kriminal
  • Kuliner
  • Pendidikan
  • Sports
  • Bisnis
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Artikel
  • Artis
  • Hukum & Kriminal
  • Kuliner
  • Pendidikan
  • Sports
  • Bisnis
  • Opini
No Result
View All Result
Koran Nusantara
No Result
View All Result
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Artikel
  • Artis
  • Hukum & Kriminal
  • Kuliner
  • Pendidikan
  • Sports
  • Bisnis
  • Opini
Home Daerah

Rahmat Gino, Anggota ICOMOS Prihatin Pembangunan Di Kawasan Warisan Budaya Dunia

Redaksi by Redaksi
Mei 29, 2024
in Daerah, Pariwisata
0
Rahmat Gino, Anggota ICOMOS Prihatin Pembangunan Di Kawasan Warisan Budaya Dunia
0
SHARES
167
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

korannusantara.id, Sawahlunto – Rahmat Gino anggota ICOMOS Indonesia, menyuarakan keprihatinan atas kurangnya jelasnya metode indikator dan monitoring pembangunan di kawasan warisan budaya dunia. Gino menegaskan bahwa tugas dalam mengelola warisan budaya sangat penting dan memerlukan pengawasan yang rutin dan terstruktur.

Saat dikonfirmasi media, Gino menyampaikan bahwa UNESCO kemungkinan akan memberikan peringatan apabila kurangnya pemantauan dan monitoring yang memadai sehingga teriadi perubahan tanpa melalui arahan/ rekomendasi teknis.. Ia menyoroti perlunya Heritage Impact Assessment dalam setiap proyek pembangunan untuk menganalisis dampak terhadap cagar budaya, sosial, ekonomi ,dan masyarakatnya serta mematuhi regulasi yang telah ditetapkan.

Gino juga menggarisbawahi pentingnya arahan dan perintah yang jelas dari pimpinan pengelola warisan budaya sawahlunto dalam menjalankan sistem monitoring yang sudah tersedia.

”selama ini sudah ada sistem monitoring oleh instansi pengampu pengelolaan tentunya itu bisa terus dilakukan dengan tersedianya SDM yang berkompeten serta perlu koordinasi dan komunikasi intens dengan BPK wilayah III, tentunya sangat sayang kalau tidak dijalankan mekanisme & diberdayakan SDM yang punya kemampuan seperti itu” ujarnya.

Kabid Permuseuman Kota Sawahlunto, Debbie Hallen, saat dikonfirmasi membenarkan adanya dua surat masuk terkait pembangunan tanpa izin. Debbie mengatakan anggotanya telah melakukan survei di lokasi yang termasuk di SMP 1 Kota Sawahlunto dan Kelurahan Tanjung Sari serta di Kelurahan Saringan Lubang Kalam.

Sementara itu, Kepala dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto, Hilmed, masih belum memberikan respon terhadap permintaan klarifikasi dari media terkait kasus ini. Kejadian ini meninggalkan tanda tanya besar terkait pengelolaan dan perlindungan warisan budaya di Sawahlunto. Kolaborasi dan tindakan yang cepat dari berbagai pihak diharapkan dapat memastikan keberlanjutan dan kelestarian warisan budaya dunia UNESCO yang menjadi aset berharga bagi Kota Sawahlunto.

[Liputan: Yanto]

426
Tags: ICOMOSSawahluntoUNESCO
Previous Post

Duta Genre dapat menyampaikan informasi dalam Pembinaan Ketahanan Keluarga

Next Post

DPP KNPI : Perguruan Tinggi Harus Digratiskan

Redaksi

Redaksi

Satu Klik Rubah Dunia

Next Post
DPP KNPI : Perguruan Tinggi Harus Digratiskan

DPP KNPI : Perguruan Tinggi Harus Digratiskan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Spesial Qurban

Iklan Pendidikan

Jasa Endorse Pemberitaan KoranNusantara

  • Redaksi
  • Kontak Iklan
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Artikel
  • Artis
  • Hukum & Kriminal
  • Kuliner
  • Pendidikan
  • Sports
  • Bisnis
  • Opini

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.