Medan – Pimpinan Daerah Ikatan Sarjana Al Washliyah (PD ISARAH) Kota Medan, gelar Diskusi Publik yang mengangkat tema “Menakar Potensi Politik Al-Washliyah Dari Zaman ke Zaman”, bertepatan di Aula Kampus Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Jln. SM. Raja Medan, Selasa (14/5/2024).

Kegiatan tersebut turut menghadirkan Tokoh Masyarakat Sumut, Dr. Drs. Nikson Nababan, MSi, dan Akademisi sekaligus Peneliti Centre for Al Washliyah Studies yang juga Dosen Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr. Ja’far MA, serta dihadiri ratusan mahasiswa-mahasiswi Al-Washliyah.
Tokoh Masyarakat Sumatera Utara, Dr. Drs. Nikson Nababan, M.Si dalam paparannya menyebutkan kita harus membuka wawasan dan literasi soal kiprah peran Al-Washliyah dalam kancah politik di Sumatera Utara.
“Bicara peran Al-Washliyah saya harus baca buku lagi terkait sejarahnya. Sampai di mana keterlibatan Al-Washliyah berperan penting dalam politik tanah air, khususnya di Sumatera Utara,” kata Penulis buku “Desa Kuat, Kota Maju, dan Negara Berdikari” ini.
Bupati Tapanuli Utara dua periode, Nikson Nababan turut memuji hadirnya Al-Washliyah termasuk ISARAH, dalam kancah dunia politik. Bukan tanpa alasan, nama besar Al-Washliyah ternyata tidak terlepas dari perjuangan dan peran penting menghadirkan konsep politik kebangsaan.
“Kita negara demokrasi, bukan korporasi. Bagi-bagi anggaran, bagi-bagi menteri. Itu kenyataan yang kita lihat saat ini. Tugas kita dalam merangsang partisipasi pemilih. Khususnya kaum pemuda dan mahasiswa. Anak-anak muda saat ini bisa dikatakan sudah antipati terhadap politik,” tegas nya.
Sementara itu, Nikson mengatakan hal itu salah satunya disebabkan para pemimpin daerah dan nasional seolah-olah minta dilayani.
“Seharusnya melayani rakyat, bukan sebaliknya. Kita pilih pemimpin punya visi misi, nurani, dan egaliter yang mampu melayani berbagai suku, beragam agama. Tuhan sudah menciptakan kita berbeda-beda, karena perbedaan sebuah keniscahayaan dan anugerah,” sambung nya.
Persoalan yang terjadi saat ini semuanya berawal dari ketidakadilan. Filosofi keadilan ini harus kita pahami. Bagaimana kaum muda ini bisa kita ajak, agar melek politik bahkan menjadi kontestan politik.
“Suatu saat, kalian-lah yang di depan, dan akan menggantikan kami. Suatu saat anda akan mengisi kepemimpinan nasional,” ujar nya.
Nikson pun kembali mengungkap sulitnya membangun daerah dengan anggaran yang kecil. Dia juga membeberkan visi, misi dan rencana kerja pemimpin Sumut ke depan, mulai dari infrastruktur, pertanian, perikanan, kelautan, termasuk nelayan yang dimiliki Sumut yang sangat lengkap.
“Kalau semua urusan harus ada uang tunai, semua komponen pemerintah ke bawah akan mengikuti tradisi buruk itu. Jadi, harus kita ubah menjadi semua urusan harus tuntas, SK pegawai gratis, pengangkatan kepala sekolah gratis, pengangkatan Kepala Dinas, semuanya gratis,” tegas nya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Tapanuli Utara ini pun membeberkan, upaya kerasnya menyelamatkan hutan rakyat dari bayang-bayang perubahan status hutan menjadi konsesi yang notabene tidak akan bisa lagi dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Saya yakin Al-Washliyah punya pikiran yang lebih luas. Saya tidak hanya memikirkan Tapanuli Utara, tentu tidak. Sudah harus memikirkan kemajuan Sumatera Utara untuk masa mendatang. Saya harus jadi bapak untuk semua masyarakat Sumatera Utara,” sebut Nikson.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PD ISARAH Kota Medan, Azrul Hasibuan SPdI, dalam sambutannya menyebut Nikson Nababan layak menjadi Tokoh Sumatera Utara.
“Abanganda Nikson Nababan patut kita sebut sebagai Tokoh Sumatera Utara, Bupati dua periode,” ujar nya.
Azrul mengatakan, prestasi Nikson Nababan begitu banyak, jarang-jarang seorang Bupati mampu melakukan semua prestasi itu.
“Tidak ada alasan bagi Nikson Nababan untuk tidak kita nobatkan sebagai seorang tokoh,” ucap nya.
Inilah dasar terselenggaranya diskusi publik hari ini, bukan hanya sekedar nuansa politik, tapi tokoh-tokoh yang kami undang memang layak menjadi pemimpin di Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara.
“Tokoh-tokoh pendiri Al-Washliyah terlebih sudah berjuang bahkan sebelum negara kita merdeka,” tutup Azrul.
Dalam acara itu, juga dihadiri Rektor Univa, Prof. Dr HM. Jamil Siahaan, MA, Ketua PD Al-Washliyan Kota Medan, H. Abdul Hafiz Harahap S.Sos, M.IKom, PW. ISARAH Sumut, Abdul Thaib Siahaan ST, pengurus PD ISARAH Kota Medan, Muslimat Al-Washliyah Kota Medan, ratusan mahasiswa dan mahasiswi Al-Washliyah.