Jakarta – Politisi muda PDI Perjuangan (PDIP), Aryo Seno Bagaskoro menegaskan para elite, kader dan akar rumput PDIP menolak rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Seno, para elite dan kader merasakan betul perlakuan Jokowi kepada PDI Perjuangan belakangan ini. Padahal, PDI Perjuangan telah memberikan segalanya kepada Jokowi dan keluarganya untuk mendapatkan kekuasaan dan menduduki jabatan politik di Tanah Air.
“Tapi di akhir masa jabatannya (Jokowi) dirasa oleh kader PDIP ‘membakar’ rumahnya sendiri,” kata Seno dalam perbincangan di tvOne, dikutip Selasa (30/4/2024).

Seno mengungkit rencana pertemuan Jokowi dan Megawati di tengah situasi politik pascapilpres yang menurut PDI Perjuangan penuh intrik dan kecurangan. Baginya, saat ini yang penting adalah bagaimana Jokowi menyadari an memperbaiki keadaan yang dia rusak sendiri.
“Kalau hari ini ada yang mengatakan PDIP yang menghalangi pertemuan pak Jokowi dengan ibu Megawati, yang menghalangi itu bukan kami, tapi pak Jokowi terlebih dahulu dengan pagar pembatas itu,” tegasnya.
Seno mengklaim sejauh ini tidak ada upaya atau gerakan dari Megawati untuk menginisiasi pertemuan dengan Jokowi. Karena dari kader PDIP menilai pertemuan Megawati dengan Jokowi akan sulit terwujud — bukan hanya karena urusan personal tapi juga ideologis.
Beda hanya dengan peluang Megawati bertemu Prabowo. Seno menyebut perbedaan dengan Prabowo hanya masalah perbedaan kompetisi elektoral, tidak ada urusan personal dan ideologis.
“Tapi kalau dengan pak Jokowi saya rasa selain ideologi, saya rasa ada pengalaman objektif dari kami semua sebagai satu kesatuan di PDIP terhadap apa yang terjadi di pilpres. Bagaimana mungkin kebersamaan selama 10 tahun, 20 tahun, pak Jokowi bersama PDIP tapi di tingkungan terakhir pak Jokowi melakukan manuver yang membakar rumah sendiri,” ungkapnya.
Ia kembali menegaskan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri siap menjalin komunikasi dan bertemu dengan siapa pun, asalkan demi kepentingan bangsa dan negara.
“Kalau ditanya Bu Mega akan bertemu dengan siapa? Bu Mega akan bertemu dengan tokoh-tokoh yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan demokrasi dan agenda reformasi ke depan, bukan dengan tokoh-tokoh yang mengedepankan keluarga,” paparnya.