Korannusantara.id – Cikarang Forum Remaja & Mahasiswa Bekasi (FORMASI) melontarkan kritik keras terhadap pelaksanaan Bekasi Pasti Kerja Expo 2025 yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi. Alih-alih menjadi solusi atas tingginya pengangguran, acara ini justru dinilai menambah masalah baru karena buruknya manajemen pelaksanaan.

Acara yang menyedot ribuan pencari kerja ini dinilai penuh kekacauan: antrean panjang, sistem registrasi tidak berjalan baik, serta ruang acara yang sempit tanpa manajemen alur pengunjung yang memadai.
FORMASI mengungkap bahwa kegiatan ini dibiayai oleh APBD 2025 senilai Rp149.938.800 dan dilaksanakan oleh PT Geos Saka Kreatif melalui skema penunjukan langsung. Meskipun sah secara regulasi, penunjukan hanya satu vendor tanpa proses pembanding menimbulkan pertanyaan serius terkait efektivitas dan transparansi penggunaan anggaran publik.
“Ini bukan hanya soal teknis, tetapi cerminan lemahnya kontrol pemerintah terhadap mitra pelaksana. Ini menunjukkan krisis manajerial yang harus segera dibenahi,” ujar Bang Bejo, Wakil Ketua III FORMASI.
FORMASI juga menyoroti minimnya transparansi publik: nama penyelenggara teknis tidak tercantum di materi promosi, padahal mereka bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan.
“Publik berhak tahu siapa pelaksana teknis kegiatan ini. Jangan sembunyikan informasi yang seharusnya terbuka,” tambah Bejo.
FORMASI mendorong evaluasi menyeluruh terhadap Disnaker Bekasi, terutama dalam mekanisme pengadaan dan komitmen pelayanan publik.
> “Kami menuntut akuntabilitas dan transparansi maksimal dalam setiap kegiatan publik. Harapan ribuan pencari kerja tidak boleh dikorbankan demi kemasan acara yang seremonial,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi belum memberikan pernyataan resmi terkait kritik yang dilayangkan.