Korannusantara.id, Jakarta – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto membagikan kenangangannya saat masa kecil dididik dari ayah seorang Babinsa. Agus juga memberikan pesan inspratif kepada seluruh prajurit TNI.
Hal itu diutarakannya saat memberikan pengarahan kepada ribuan prajurit Kodam V/Brawijaya dalam kunjungan kerjanya di Surabaya, Jawa Timur.
“Saya itu kalau berhadapan dengan Babinsa, rasanya seperti berhadapan dengan bapak saya,” ujar Agus dalam keterangannya, pada Jumat (23/5/2025).
Dengan sorot mata yang berkaca-kaca, Agus mengenang sosok ayahnya yang penuh dedikasi sebagai seorang Babinsa dan Danru.
“Ayah saya seorang Babinsa. Dia juga pernah menjadi Danru. Tapi saya bangga. Karena dari tangan beliau, lahir seorang Panglima TNI,” ujarnya.
Prajurit mengangguk penuh hormat. Bangga dan haru. Di hadapan mereka bukan sekadar Panglima. Tapi seorang anak yang tak pernah melupakan akar.
Dengan tegas namun lembut, Jenderal Agus memberi pesan penuh makna. “Kalau kalian punya anak, dukung dia untuk mencapai cita-citanya. Jangan batasi. Jangan ragu. Kalian bisa lahirkan pemimpin,” pesan Jenderal Kopassus tersebut.
Dalam momen penuh haru tersebut, Panglima TNI memberikan sejumlah penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian para prajurit. Sebanyak 41 prajurit yang akan memasuki masa pensiun menerima hadiah umrah, termasuk satu prajurit beragama Hindu yang diberangkatkan untuk beribadah ke India.
“Terima kasih Panglima TNI. Ini di luar dugaan saya. Saya sangat senang,” ujar Lettu Sutara, salah satu penerima hadiah. Hal senada disampaikan Serma Rokhani dari Kodim 0822/085 Bondowoso, “Di balik ketegasan Panglima, ternyata ada kepedulian yang besar. Saya terharu,” ucapnya.
Panglima TNI juga memberikan sepeda motor kepada prajurit berprestasi sebagai simbol penghargaan atas kerja keras dan pengabdian. Dalam pengarahannya, beliau kembali menegaskan peran vital Babinsa dalam menjaga stabilitas dan ketahanan nasional.
“Babinsa adalah ujung tombak TNI. Mereka yang bekerja keras di lapangan. Mereka garda terdepan,” tegasnya.
Selain itu, Panglima juga berpesan kepada para prajurit untuk terus menyeimbangkan tugas negara dengan kesejahteraan keluarga.
“Selain bertugas, kalian juga harus bisa menambah penghasilan. Lakukan sesuatu yang positif. Demi keluarga, demi masa depan,” pesannya.
Kisah Jenderal Agus Subiyanto menjadi simbol harapan bagi seluruh prajurit dan keluarga besar TNI.
“Saya anak Babinsa. Saya bangga bisa jadi Panglima TNI. Saya pernah merasakan jadi anak seorang Danru. Anak seorang Babinsa,” tegasnya.
Pesan tersebut menjadi semangat bahwa siapa pun dapat meraih cita-cita tinggi jika berjuang dengan tekun dan tulus demi bangsa dan negara. (red)