Korannusantara.id, Jakarta – Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP), M. Qodari menegaskan, bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto merupakan aktor demokrasi politik. Hal itu disampaikannya di depan aktivis 1998, yang tengah berkumpul dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, Memperingati Reformasi 1998.
“Jamin Pak Prabowo aktor demokrasi politik. Jamin, pada hari ini,” ucap Qodari dalam acara yang digelar di Jakarta, Rabu (21/5/2025).
M Qodari mengatakan, Prabowo merupakan sosok yang mengedepankan demokrasi ketika hendak menjadi pemimpin. Prabowo, menurutnya, harus bersusah payah membuat Partai Gerindra sejak 2008, mengikuti empat kali pemilu baru akhirnya menang.
“Ikut pemilu berkali-kali. Dari 2009, 2014, 2019 baru berhasil menjadi presiden tahun 2024,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Qodari menilai, jika Prabowo merupakan bukan sosok yang demokrat, pucuk kepemimpinan akan diraih tanpa melalui jalan yang sulit.
“Karena kalau beliau bukan demokrat, beliau tidak akan menempuh jalan sulit dalam demokrasi,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Qodari, Prabowo juga mengedepankan Pancasila di dalam mengelola ekonomi. Hal ini dikenal dengan sebutan Prabonomics.
Prabowo, kata Qodari, memiliki ideologi ekonomi yang berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Artinya, kekayaan yang ada ditujukan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
“Jadi teman-teman, kalau mau bicara ekonomi Pak Prabowo, jangan ke mana-mana dulu, kembali kepada Pasal 33 (UUD 1945),” pungkasnya. (red)
