KoranNusantara.id- Hari ini saya melewati kota Pematang Siantar menuju Prapat, menyusul teman² alumnus SMANSA Medan rangkaian 73,74 75.
Siantar, kota penuh kenangan, ketika bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun. Kantor Bupatinya masih di Siantar.
Bupatinya kala itu Djabanten Damanik yang sebelumnya pernah menjadi Walikota Siantar 2 periode, ia menjabat pejabat negara hingga usia diatas 60 tahun ketika itu.
Kota Pematangsiantar, kota kedua terbesar setelah Medan di Provinsi Sumatera Utara).
Kota ini dikelilingi wilayah Kabupaten Simalungun yang kaya Hasil Perkebunan, Pertanian dan Peternakan, disamping kota wisata Prapat dan Danau Tobanya.
Kota Pematangsiantar berjarak 128 km dari Kota Medan dan 50 km dari Kota wisata Parapat ditepi Danau Toba.
Kota dimana Adam Malik (Batubara) Wakil Presiden RI ke-3 lahir pada 22 Juli 1917.
Luas kota Siantar 79,97 Km² dengan penduduk berjumlah 278.325 jiwa (BPS 2024).
Anutan agama 51% Kristen & Katolik, 47% Islam, selebihnya Hindu, Budha dll.
Memiliki RSUD Dr.Djasamen Saragih, dahulunya didirikan kolonial Belanda dan mulai beroperasi tahun 1911, Kelas B Pendidikan.
Beca motor BSA
Ciri khas kota Siantar, ada angkutan beca bermotor produksi tahun 1940an dari The Birminghan Small Arms Company (BSA) kapasitas 500cc buatan Britania Raya, model lama bermesin yang bunyinya sangat keras dengan nada yang khas..
Sejarah
Sebelum 1907, Siantar merupakan suatu kerajaan yang dipimpin oleh keluarga Damanik, bagian dari suku Batak Simalungun.
Raja terakhir dinasti Damanik adalah Tuan Sang Naualuh Damanik, yang memegang kekuasaan hingga tahun 1906.
Pada tahun 1907, Pematang Siantar diambil alih oleh Belanda dan menjadi bagian dari koloni mereka. Berlanjut hingga penjajahan Jepang.
Pasca Kemerdekaan, Pematang Siantar diberikan status otonomi dan menjadi Daerah Tingkat II.
Pematang Siantar pernah menjadi ibu kota Kabupaten Simalungun sebelum dipindahkan ke kecamatan Raya tahun 2000an.
Motto kota Siantar “Sapangambei manoktok hitei” bahasa batak Simalungun yang artinya “Saling bergotong-royong demi mencapai tujuan yang mulia”
Saat ini kota Pematang Siantar yang juga dikenal dengan sapaan untuk pemudanya “Siantar man”, dipimpin Walikota, seorang Dokter Anak dan Perempuan, bernama De Susanti Dewayani,Sp.A.
Saya suka kota ini, semua ada. Jogging track ada di lapangan Adam Malik. Senam & Gym ada di Hotel Siantar, Berenang bawa keluarga standar Nasional, main bola kaki di lapangan Brimob, Golf di Pabatu.
Ngopi di Sedap, Makan enak banyak tempatnya, termasuk menu burung goreng di Sinaksak Indah.
Orangnya baik, hangat bersahabat, termasuk para Wartawannya.
Oleh: Dr.Abidin/Observer Kesehatan (Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kab.Simalungun 1997-1999)
(RED)
