Korannusantara.id – Makassar, Senin 03/102025, Kedatangan Kapolda Sulsel (Sulawesi Selatan) yang baru disambut aksi unjuk rasa gabungan dari jurnalis, LSM, dan organisasi masyarakat (ormas) di depan Mapolda Sulsel, Selasa (selasa/11/2025).
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk desakan agar Kapolda baru segera menindak tegas oknum-oknum polisi yang diduga melakukan pelanggaran ham berat dan mencoreng nama institusi Polri.
Koordinator aksi yang juga Ketua DPD Lembaga Poros Rakyat Indonesia, A. Agung, SH., CLA, didampingi jenderal lapangan Mulyadi, menegaskan bahwa aksi damai ini merupakan panggilan moral untuk menegakkan hukum yang berintegritas. “Kami datang membawa suara kebenaran dan keadilan. Polri harus bersih dari oknum-oknum yang merusak citra lembaga,” tegas Agung.
Soroti Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Oknum Penyidik
Dalam orasinya, Agung mengungkap dugaan perilaku tidak profesional yang dilakukan oleh sejumlah penyidik di lingkungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel, seperti penyalahgunaan wewenang, manipulasi berkas perkara, hingga tindakan intimidasi terhadap pihak tertentu.
Menurutnya, tindakan tersebut bukan hanya melanggar kode etik kepolisian, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat. “Kapolda baru harus turun tangan langsung untuk membersihkan tubuh Polri dari praktik busuk seperti ini,” ujarnya.
Desakan Proses Hukum terhadap Pelaku Korupsi dan Kejahatan Korporasi
Selain menyoroti perilaku oknum penyidik, massa aksi juga menuntut agar sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam kejahatan korporasi segera ditangkap dan diproses hukum.
Agung menyebut nama Hj. Wafia Syahrir dan H. Abd. Rahmad sebagai pihak yang harus segera ditindak secara hukum. Tak hanya itu, mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Agus Haerul, serta Iskandar Efendi, M. Rivai, Edwin Sabunga, dan Al Afriandi selaku Kabag Irwasda Polda Sulsel, juga didesak untuk diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dan diproses hukum bila terbukti terlibat.
Harapan Reformasi di Tubuh Kepolisian
Agung berharap Kapolda baru dapat membawa semangat reformasi dan menjadi agen perubahan dalam memperbaiki citra kepolisian di mata publik. “Kami tidak ingin penegakan hukum hanya menjadi slogan. Sudah saatnya Polri menunjukkan integritas dengan tindakan nyata dan transparan,” ujarnya.
Menanti Respons Kapolda Sulsel
Hingga berita ini diturunkan, Kapolda Sulsel belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi dan tuntutan yang disampaikan oleh para demonstran. Masyarakat dan elemen sipil kini menunggu langkah konkret Kapolda baru dalam membersihkan institusi kepolisian dari praktik korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran ham berat lainnya.pungkas,
#Arifin sulsel#











