Jakarta, 1 November 2025 — Bamus Suku Betawi 1982 (BSB 1982) kembali menggelar sosialisasi kehadiran Majelis Kaum Betawi (MKB) sebagai lembaga adat masyarakat Betawi yang independen sekaligus mitra strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Acara ini menjadi tindak lanjut dari Kongres Istimewa MKB yang digelar pada 18 Oktober 2025 lalu di Padepokan Pencak Silat TMII.
Sosialisasi perdana tersebut diadakan di Hotel Hariston, Penjaringan, Jakarta Utara, dan dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai wilayah DKI Jakarta. Turut hadir Ketua Umum dan Sekjen BSB 1982, Sekretaris Majelis Adat, serta perwakilan dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Polres, dan Kodim Jakarta Utara.
Ketua Panitia, Bang Aji Jizay, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
“Terima kasih kepada Dinas Kebudayaan Provinsi DKI yang telah memberikan dukungan hingga acara ini berjalan lancar. Semoga kaum Betawi ke depan menjadi lebih baik dan bermartabat bersama MKB,” ujarnya dalam sambutan.
Dalam sesi presentasi, Ketua Umum BSB 1982 memaparkan perjalanan panjang dinamika kaum Betawi sejak berdirinya Perhimpoenan Kaoem Betawi pada 1923 hingga lahirnya MKB. Ia juga menyinggung momentum Deklarasi Miqot pada 22 Desember 2022 yang menjadi awal penyatuan dua Bamus Betawi ke dalam wadah baru bernama Majelis Amanah dan Persatuan Kaum Betawi (MAPKB), yang kemudian berubah nama menjadi MKB usai Kongres Ancol pada 10 Juni 2023.
Kongres Ancol juga menetapkan Abang Marullah Matali sebagai Ketua Majelis Amanah, dan sejak itu kaum Betawi memiliki mandat besar untuk mengawal RUU DKJ hingga disahkannya UU DKJ. Pasca Pilkada DKI 2024, MKB kembali menggelar Kongres Istimewa untuk meneguhkan arah perjuangan kaum Betawi bersama pemerintah daerah.
Presentasi selanjutnya disampaikan oleh Bang Mohammad Ihsan, yang menyoroti pentingnya konsolidasi organisasi dan tokoh Betawi dalam membangun infrastruktur dan suprastruktur persatuan di bawah payung MKB. Sementara Mpo Ella Sylvia menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM kaum Betawi dan peran diaspora untuk kembali ke “rumah besar” MKB.
Dalam sosialisasi ini, BSB 1982 juga menegaskan kembali mandat hasil Kongres Istimewa MKB, di antaranya dukungan penuh terhadap pemerintah pusat dan daerah dalam membangun Jakarta sebagai kota global berbudaya, dorongan revisi Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan, serta penetapan MKB sebagai lembaga adat resmi masyarakat Betawi yang independen dan menjadi mitra strategis Pemprov DKI Jakarta.
Selain itu, Kongres juga menetapkan Dr. Ing. H. Fauzi Bowo sebagai Ketua Dewan Adat MKB dan Dr. KH. Marullah Matali, Lc., M.Ag. sebagai Ketua Wali Amanah MKB.
Dengan terselenggaranya sosialisasi perdana ini, BSB 1982 berharap MKB menjadi wadah pemersatu yang mampu menampung, memberdayakan, dan memajukan kaum Betawi agar lebih berdaulat secara budaya dan sosial di tengah perkembangan Jakarta sebagai kota global.
