Korannusantara.id, Jakarta – Pangdam Jaya Mayjen TNI, Rafael Granada Baay dipromosikan menjadi Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (Sestama BIN). Dengan jabatannya barunya itu, Rafael mendapat kenaikan pangkat bintang 3 atau Letnan Jenderal (Letjen).
Rafael menggantikan Letjen TNI Djaka Budi Utama yang kini menjabat Dirjen Bea Cukai. Rafael termasuk dalam 116 perwira yang dimutasi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Mutasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 yang ditetapkan pada 27 Mei 2025, tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
“Mutasi ini bukan sekadar proses administratif, tapi merupakan strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas,”ujar Kapuspen TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).
Mutasi ini kata dia, menjadi bukti nyata komitmen Panglima TNI dalam mendorong modernisasi dan peningkatan kinerja satuan, sejalan dengan visi TNI yang Prima (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif).
“Visi ini menjadi pijakan dalam menyikapi dinamika pertahanan yang kian kompleks serta memperkuat soliditas internal TNI sebagai garda terdepan pertahanan negara,” tutup Kristomei.
Diketahui, Abituren Akmil 1993 ini dikenal sebagai Jenderal Kopassus yang mempunyai berbagai pengalaman di medan tempu
Rafael pernah memimpin pasukan Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) Tricakti baku tembak dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.
Dalam baku tembak, tim pasukan elite yang tergabung dalam Satgas Madago Raya berhasil menghabisi dua anggota teroris di Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah. (red)