Korannusantara.id – Kota Bekasi, Maraknya aksi tawuran dan balap liar di Kota Bekasi kembali menjadi perhatian publik. Menanggapi hal ini, Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bekasi, Syahril Mubarok, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program Gubernur Jawa Barat dalam menangani remaja bermasalah melalui pembinaan di barak TNI dan Polri.
Menurut Syahril, fenomena kekerasan di kalangan remaja bukan hanya persoalan ketertiban umum, tetapi juga menandakan krisis arah dan identitas pemuda.
“Tawuran dan balap liar bukan solusi dari kegelisahan anak muda. Itu justru bentuk pelarian yang salah arah. Kami di KNPI siap turun tangan memberikan edukasi dan pendampingan,” tegas Syahril, Rabu (1/5) kepada redaksi korannusantara.id
Ia menilai, pengiriman remaja ke barak militer dapat memberikan efek jera sekaligus membentuk mental yang lebih disiplin. Namun, menurutnya, keberhasilan program tidak cukup hanya dengan pendekatan represif, melainkan memerlukan kolaborasi lintas sektor.
“KNPI tidak hanya mendukung dari luar, tapi juga siap terlibat dalam penyusunan program pembinaan pasca-barak. Anak-anak ini perlu pendampingan berkelanjutan agar tidak kembali ke lingkungan yang sama tanpa perubahan pola pikir,” jelasnya.
Syahril juga mendorong pemerintah daerah untuk menciptakan ruang-ruang produktif bagi pemuda, seperti pelatihan keterampilan, kegiatan seni, olahraga, dan wirausaha.
“Sudah saatnya kita bangun ekosistem kepemudaan yang sehat dan produktif. Tawuran dan balap liar hanya akan mematikan potensi generasi penerus kita,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk orang tua, sekolah, tokoh masyarakat, dan organisasi kepemudaan untuk bersinergi menciptakan lingkungan yang aman dan membanggakan.
“Ini bukan hanya tugas pemerintah atau aparat. Semua pihak harus bergerak bersama. Dengan semangat kolaborasi, saya yakin Bekasi bisa jadi kota yang lebih aman dan ramah bagi generasi muda,” pungkasnya.