Korannusantara.id – OPINI, Dalam semalam, tiga kabar ekonomi menghantam media nasional bukan sebagai peringatan krisis, tapi sebagai badai kabar baik yang menyadarkan kita satu hal penting: Indonesia sedang tidak sekadar pulih. Kita sedang melesat!
Bukan main. Di tengah dunia yang gamang karena perang dagang, suku bunga tinggi, dan ketegangan geopolitik, justru Indonesia tampil sebagai pengecualian yang membanggakan. Ada yang bilang keberuntungan. Tapi siapa yang waras tahu, ini bukan kebetulan ini hasil kerja keras dan arah kebijakan yang konsisten dari pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Mari kita bicara fakta, bukan asumsi.
1. IHSG: Tercepat Pulih di Dunia.
IHSG naik 10,64% hanya dalam dua minggu. Ini bukan mimpi. Ini adalah kenaikan tercepat di dunia. Pasar Amerika? Lesu. Jepang? Loyo. Hong Kong? Merangkak. Indonesia? Sprint.
Pasar modal tak pernah bohong. Investor tidak berinvestasi karena belas kasihan mereka cari untung, dan sekarang mereka lihat Indonesia sebagai tempat paling potensial dan stabil. Ini bukan hanya soal angka. Ini sinyal bahwa kita dianggap serius di meja global.
2. Investasi Melonjak, Lapangan Kerja Meledak
Rp 465,2 triliun masuk ke Indonesia dalam 3 bulan pertama 2025. 594.104 lapangan kerja tercipta. Ini bukan pencitraan ini realitas.
Yang lebih keren? Separuh lebih investasi masuk ke luar Jawa. Artinya apa? Pemerataan. Visi Prabowo tentang Indonesia-sentris, bukan Jawa-sentris, sedang dijalankan. Bukan janji bukti.
Bandingkan dengan era sebelumnya, di mana Jakarta selalu jadi primadona dan daerah lain cuma penonton. Hari ini? Semua dapat panggung.
3. UBS Angkat Indonesia ke “Overweight”
UBS lembaga keuangan global yang tak main-main secara resmi menaikkan peringkat Indonesia jadi “overweight”.
Artinya: Indonesia murah, tangguh, dan menjanjikan. Mereka bahkan memprediksi dana masuk USD 8,3 miliar dari institusi lokal. Ini bukan euforia sementara. Ini pengakuan.
Dan yang menarik, bukan cuma asing yang percaya. BPJS Ketenagakerjaan dan Danantara siap all-in ke pasar domestik. Artinya? Pemerintah berhasil menciptakan ekosistem investasi yang aman dan menguntungkan. Dalam negeri percaya. Luar negeri pun ikut yakin.
Kesimpulan: Bukan Sekadar Bangkit. Kita Sedang Menyalip.
Selama bertahun-tahun, kita dicibir sebagai “pasar berkembang yang rapuh”. Sekarang? Kita yang melaju saat yang lain terpeleset. Dan ini bukan karena kebetulan. Ini karena ada pemimpin yang tahu arah, punya nyali, dan ambil keputusan sulit demi kedaulatan ekonomi.
Presiden Prabowo paham, ekonomi tak bisa cuma dikawal di atas kertas. Ia bicara soal ketahanan pangan, energi, dan industrialisasi. Ia ingin Indonesia tidak sekadar menjadi pasar, tapi jadi produsen. Dan pelan-pelan, arah itu terbukti tepat.
Untuk mereka yang masih sinis, mungkin sudah waktunya ganti kacamata. Karena Indonesia hari ini bukan Indonesia yang kemarin. Dan mereka yang terus meremehkan, akan ketinggalan kereta yang sedang melaju kencang. Selamat datang di era baru. Era di mana Indonesia tak lagi bertahan tapi menyerang.
( Red )