Korannusantara.id – Jakarta, Sejarah mencatat, pasca proklamasi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, dan atas desakan para pemuda Indonesia saat itu guna membentuk suatu organisasi nasional terhadap kepentingan pertahanan nasional, maka’ Wakil Presiden Indonesia saat itu Mohammad Hatta berinisiatif mengundang Oerip Soemohardjo bekas perwira KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger) untuk kemudian menyusun suatu organisasi pertahanan negara yang disebut sebagai Tentara Keamanan Rakyat atau TKR, yang sebelumnya juga bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Tentara Keamanan Rakyat atau TKR kemudian diresmikan pada 05 Oktober 1945.
Dalam perjalanannya, Tentara Keamanan Rakyat dirubah lagi namanya menjadi Tentara Rakyat Indonesia atau TRI, dan pada akhirnya dibentuklah suatu gabungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI yang membawahi semua angkatan bersenjata oleh presiden Indonesia Soekarno pada tahun 1962, yang juga menggabungkan kepolisian negara bersama tentara nasional Indonesia. ABRI berperan penting dalam mejaga stabilitas negara dari ancaman dalam negeri maupun luar negeri, ABRI pun terlibat dalam kepentingan politik nasional pada masa pemerintahan Indonesia Soekarno.
Demikian diatas merupakan sejarah singkat atas eksistensi angkatan bersenjata republik Indonesia atau ABRI. Paling tidak, penilaian kami bahwa eksistensi ABRI memiliki kekuatan besar dan utama terhadap kepentingan pertahanan negara kesatuan republik Indonesia sejak dideklarasikannya Indonesia sebagai negara yang merdeka. Artinya, tanpa keterlibatan ABRI, maka mungkin saja rakyat Indonesia tidak akan mampu mengirup udara kemerdekaan hingga saat ini. Tentunya, ABRI sebagai garda terdepan dalam membentengi negara Indonesia dari segala bentuk ancaman penjajahan bangsa asing yang telah dirasakan penderitaannya oleh nenek moyang kami seluruh rakyat Indonesia yang hidup di era sebelum kemerdekaan Indonesia dahulu.
#Indonesia Emas
Indonesia emas merupakan komitmen dan target kemajuan pada satu abad kemerdekaan Indonesia kedepannya. Tahun 2045 tentunya merupakan kepastian usia seratus tahun kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, artinya tersisa 20 tahun kedepan negara kesatuan republik Indonesia akan merayakan satu abad kemerdekaan negara republik Indonesia. Maka’ sebagai rakyat Indonesia, Kitapun harus mampu memastikan ikhtiar terbaik mulai saat ini guna kemudian merumuskan suatu instrumen terbaik agar menghasilkan suatu kekuatan menuju Indonesia emas nantinya.
Pandangan kami, ikhtiar terbaik terhadap membangun suatu pondasi yang kokoh untuk menuju kemajuan Indonesia alias Indonesia emas kedepannya, tentunya telah dilakukan oleh yang terhormat Presiden Indonesia Prabowo Subianto saat ini. Dalam berbagai kesempatan pada forum resmi nasional, presiden Indonesia Prabowo Subianto selalu menegaskan komitmennya untuk memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dari apapun praktek koruptif, kolusif dan nepotisme. Kemudian, presiden Prabowo Subianto juga telah membuktikan semua komitmennya atas semua pernyataan itu dengan melakukan upaya penegakan hukum oleh institusi hukum kepada semua oknum penyelenggara negara yang diduga kuat melakukan praktek koruptif, kolusif dan nepotisme.
Terlepas dari optimalisasi penegakan hukum terhadap kebaikan penyelenggara pemerintahan negara Indonesia saat ini, tentunya instrumen lain yang harus menjadi perhatian serius dan utama oleh kita semua seluruh rakyat Indonesia adalah berkaitan dengan sinergitas institusi strategis kenegaraan Indonesia dalam bidang pertahanan nasional, yakni tentara nasional Indonesia dan kepolisian republik Indonesia, seperti yang telah ditunaikan oleh presiden Soekarno dan presiden Soeharto dalam kepemimpinan pemerintahannya, tentunya sebagai bentuk keniscayaan terhadap stabilitas kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara guna mewujudkan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Kami berkesimpulan bahwa sinergitas TNI dan POLRI memiliki nilai urgensi untuk kemudian menjadikan kekuatan besar dan utama guna turut menguatkan akselerasi kemajuan Indonesia alias Indonesia emas kedepannya. Pertimbangan kami, bahwa banyak kasus yang terjadi belakangan ini di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang melibatkan para oknum dari TNI dan POLRI “sepatutnya tidak perlu terjadi”, karena banyak kasus yang melibatkan oknum TNI dan POLRI “justru telah memastikan kerugian negara yang sangat besar dan menurunkan nilai kredibilitas TNI dan POLRI” yang notabenenya TNI dan POLRI merupakan institusi strategis kenegaraan dalam kepentingan pertahanan nasional.
Sebagai rakyat Indonesia yang insha Allah selalu konsisten dengan semua keniscayaan konstitusionaltas bernegara, maka’ kami mengharapkan kepada tentara nasional Indonesia dan kepolisian republik Indonesia untuk tegas memastikan komitmen sinergitasnya dengan sebaik-baiknya demi mengembalikan nilai kepercayaan seluruh rakyat Indonesia terhadap nilai kredibilitasnya TNI dan POLRI sebagai institusi negara yang wajib menjadi panutan terbaik terhadap kepentingan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di Indonesia. Kami menilai, sebagaimana telah diucapkan juga oleh presiden Indonesia Prabowo Subianto bahwa tidak ada negara yang kuat apabila kekuatan militernya rapuh alias tidak solid. Maka sewajibnya tentara nasional Indonesia dan kepolisian republik Indonesia harus menjadi kekuatan utuh dan sungguh-sungguh terhadap kekuatan optimal untuk turut mewujudkan ikhtiar terbaik menuju Indonesia emas kedepannya.
Semoga Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki implikasi yang optimal terhadap perwujudan Indonesia emas kedepannya.. Aamiin yra
(Jakarta, 21 Maret 2024)
– Saiful Chaniago –
Wakil ketua umum DPP KNPI/ Ketua umum Pasukan Pro Prabowo (PASPROBO)
– Anak Nelayan –