Korannusantara.id – Jakarta, Tenntu kita semua sedih dengan hasil Timnas kita melawan Australia. Walaupun sebetulnya sudah bisa di prediksi bahwa kita susah untuk menang namun, ada asa dari seluruh masyarakat Indonesia agar mencuri 1 point di kandang lawan
Langsung saja tanpa berbelit-belit, saya uraikan pendapat saya tentang hasil tersebut
Sebetulnya Timnas bermain cukup baik secara kolektif. Di 5 menit pertama bisa terlihat kekompakan mereka mengepung Australia. Namun faktor keberuntungan tidak berpihak setelah penalti yang gagal di eksekusi Kevin Dicks mengubah irama dan jalan pertandingan. Terutama setelah kebobolan lewat penalti Australia
Namun disini jelas kesalahan taktik yang diterapkan Kluivert cs yang bermain terbuka dan berharap bisa mengontrol jalan pertandingan dengan menyerang terbuka, namun tidak menyiapkan strategi bertahan yang matang, sehingga serangan balik australia sangat mudah untuk menjebol gawang marthen paes.
Disini bisa kita lihat kematangan Kluivert cs dalam menganalisa jalannya pertandingan di kandang Australia, belumlah matang sehingga menerapkan sistem total football yang membabi buta adalah sebuah kesalahan besar. Walaupun saya tahu maksud coach patrick cs agar mendapatkan kontrol jalan pertandingan. Namun Timnas kita bukanlah tim Nederland yang dimana mental dan performanya juga pasti berbeda
Pemain Timnas secara individual dan kolektif cukup bagus. Walaupun tidak dalam performa terbaik, mereka sebetulnya cukup tenang. Ditambah dengan penyerang baru ole romeny dan dean james menurut saya cukup terlihat peningkatan performa timnas. Mereka hanya kurang beruntung saja
Kesalahan terbesar yang saya lihat disini adalah spekulasi PSSI menggantikan pelatih shin tae yong ditengah perjalanan.
Shin tae yong memang bukanlah orang belanda, namun dia orang asia yang sangat paham karakter tim tim di asia
Pendekatan dan kedekatan emosional coach shin sangat berperan dalam memompa performa timnas
Kita adalah tim baru yang mendapatkan peluang masuk piala dunia dan dengan pencapaian posisi ke 3 paska kalahkan arab saudi, saya tidak melihat urgensi PSSI untuk buru-buru menggantikan pelatih ditengah-tengah kompetisi.
Pertanyaan yang sangat membuat penasaran adalah apa urgensi PSSI menggantikan pelatih ditengah kompetisi?
Apa hanya karena ruang ganti, atau pengaruh bahasa dan budaya???
Saya tidak melihat ada urgensinya untuk harus berspekulasi dalam hal sekrusial ini.
Saya tidak bilang coach Patrick kluivert jelek, namun membangun sebuah tim itu butuh waktu. Selain taktik dan prediksi, perlu juga ada ikatan bathin dan emosional yang terjalin lama dan dalam sehingga mampu menyatukan visi misi dalam menerapkan taktik dilapangan
Apalagi timnas itu tidak mempunyai waktu yang banyak untuk berlatih. Paling banyak 3 hari saja sebelum pertandingan, sehingga faktor hubungan emosional itu lebih mempengaruhi perfoma tim
Lalu bagaimana prediksi pertandingan berikut melawan bahrain???
Melihat dari performa Timnas saya cukup optimis di GBK nanti Timnas bisa meraih 3 point. Namun ada beberapa catatan yang perlu dibenahi Coach Patrick antara lain defender kita yang perlu di buat strategi yang mampu siap dalam serangan-serangan balik.
Kevin verdonk pun sebaiknya dikembalikan ke posisi semula dan perannya pun diberi lebih leluasa
Eliano Reijnders kelihatan menjadi tandem yang bagus sebagai penyuplai peluang untuk ole romeny
Kesemparan Coach Patrick ada dipertandingan melawan Bahrain
Jika kita tidak mendapatkan 3 point di Kandang sendiri, maka kepercayaan publik terhadap Coach Patrick cs dan terutama kepada PSSI akan hilang secara maksimal
Suara-suara publik meminta Pak Erick bersama jajaran dan coach Patrick cs mundur akan semakin kencang
Walaupun sebetulnya Pak Erick cs sudah memprediksi hal tersebut.
Namun yang menjadi pertanyaan saya sampai sekarang, kenapa PSSI mau berspekulasi untuk pergantian pelatih ditengah kompetisi, padahal situasinya tidak urgent dan tidak berada di posisi yang buruk???