korannusantara.id, Tanjungbalai – Dewan Pengurus Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPD KNTI) Kota Tanjungbalai melaksanakan Rembuk Pangan Pesisir dengan tema “Memperkuat Ekosistem Kemandirian dan Kedaulatan Pangan dari Laut untuk Kesejahteraan Nelayan Indonesia”
Kegiatan Rembuk Pangan bertempat di Jalan Bacang, Kelurahan Tanjungbalai Kota 2, Kecamatan Tanjungbalai Selatan Kota Tanjungbalai, Sabtu (7/12/ 2024).
Ketua KNTI Imam Azhari, Sp menyampaikan, “Bahwa acara ini adalah agenda tahunan yang rutin dilaksanakan oleh KNTI di berbagai daerah.
“Nelayan adalah pahlawan nutrisi yang berperan penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dari kegiatan diskusi ini kami berharap akan ada dibawa ke Presiden terkait kesejahteraan nelayan yang akan menjadi isu nasional.”
Lanjut Imam, “Perlu diketahui Presiden Prabowo Subianto menjadikan ketahanan pangan sebagai salah program prioritas, oleh karenanya ini harus didukung oleh kita semua dan kami ingin menunjukkan bahwa kelautan dan perikanan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ketahanan pangan serta kedaulatan pangan nasional.
“Acara ini menjadi langkah penting dalam mendorong kesadaran nelayan pentingnya menjaga laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan melalui pengelolaan sumber daya yang bijak. “Ucap Imam.
Kadis Kesehatan Dr. Hj, Nurhidayah Agafa Ritonga menitipkan pesan kepada para nelayan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan laut.
Jika tiga ekosistem ini dirusak, tidak hanya berdampak ekologis, tetapi juga berpotensi pidana. Mari kita jaga laut kita demi masa depan anak cucu.
“Kami berharap melalui kegiatan ini terbentuknya generasi muda yang sehat dan berdaya saing. “Ucap Kadis.
Ilham Fauzi SH MH Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungbalai dari Fraksi Partai Golongan Karya ( Golkar ) Kota Tanjungbalai dalam materinya mengatakan ” bahwa kedaulatan pangan yang ada dilautan kita adalah sebagai aspek teritorial ( kedaulatan) negara kita.”
Musia Amimi Sibarani Anggota DPRD Kota Tanjungbalai dari Fraksi Partai Golkar dalam materinya mengatakan” hasil tangkap dari nelayan kota Tanjungbalai memang sudah tidak maksimal lagi karena adanya Pukat Trawl( Pukat Harimau ) zonanya sudah sampai ke bibir pantai, sehingga semua ikan dikuasai mereka, dan cara tangkapnya lebih modern.”
Dari amatan peserta rembuk yang terdiri dari nelayan, perempuan nelayan dan pemuda nelayan menyampaikan berbagai pandangannya terkait ketahanan pangan di sektor pesisir.
(M J H)