Bengkayang – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama para tokoh penting di Bengkayang. Dengan bertujuan untuk mendukung upaya meningkatkan jumlah partisipasi pemilih dalam pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
“Karena melihat fenomena pemilih pada Pilkada sebelumnya tingkat partisipasi pemilih masih berada di bawah 70 persen. Dengan begitu, pentingnya partisipasi masyarakat dalam membangun demokrasi yang berkualitas dan juga capaian partisipasi lebih dari itu. Karena itu pulalah kami menginisiasi kegiatan ini,” kata Ketua KNPI Kabupaten Bengkayang, Albert Pandur Sae Pudaba dalam acara Focus Group Discussion (FGD), Kamis (7/11/2024).
Diketahui, acara dihadiri oleh para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda perempuan dan suku di Kabupaten Bengkayang.
Sementara itu, Pandur berharap peran serta tokoh-tokoh penting di Bengkayang dapat ikut berperan aktif dalam menghimbau atau mengajak masyarakat mengunakan hak pilihnya pada 27 November 2024. Dan ia tekannya kepada masyarakat untuk tidak golpot.
“Mari sama-sama kita berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS), gunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani,” serunya.
Dengan begitu kata dia, dapat mencetak sejarah dan melahirkan pemimpin yang punya legitimasi yang kuat, sehingga proses-proses pembangunan di daerah ke depan dapat juga berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Disisi lain, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bengkayang, Yakobus menuturkan, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran serta mereka dalam membangun demokrasi di tingkat daerah maupun nasional. Serta bagaimana masyarakat dapat berkontribusi dalam penguatan nilai-nilai demokrasi di tengah kemajuan zaman.
“Demokrasi tidak hanya sebatas pada pemilihan umum, namun juga mencakup keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan,” papar Yakobus.
Oleh sebab itu, Ia berharap FGD saat ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan karena menjadi wadah yang sangat baik untuk membangun dialog yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat.
“Sehingga tercipta sinergitas yang kuat dalam mengatasi berbagai masalah yang ada di masyarakat dalam proses pembangunan daerah kedepannya,” imbuhnya.