Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan Ketua Umum Surya Paloh tak punya keinginan menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Willy mengatakan Surya Paloh adalah sosok yang lebih ingin memberikan ide tentang proses bernegara.
“Nggak, Pak Surya kan nggak mau. Pak Surya tuh ya beliau berteman yang memberikan advice. Pak Surya kan bukan tipe orang yang mau day to day. Beliau lebih banyak memberikan ide tentang proses berbangsa dan bernegara,” kata Willy kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024).
Willy mengatakan tak tahu siapa yang akan menjadi dewan pertimbangan presiden. Ia menilai bisa saja sudah ada diskusi antara Presiden Prabowo Subianto dan Surya Paloh.
“Orangnya saya enggak tahu. Siapa nanti itu ya. Tapi tentu itu yang negarawan ya, orang yang sudah selesai dengan dirinya,” tutur Willy.
“Ya sempat dibahaslah tapi siapa orangnya saya nggak tahu persis. Bisa aja (presiden-wapres terdahulu), itu ya sifatnya kan Dewan Pertimbangan, itu kan tentu pengalaman jam terbang asam garam itu menjadi preferensi utama di dalam konteks Dewan Pertimbangan,” tambahnya.
Willy berharap Dewan Pertimbangan Presiden ini bisa menjadi terobosan baru. Ia mengatakan bisa jadi akan ada nama dari NasDem yang mengisi posisi itu.
“Kita berharap ini sebuah terobosan baru kalau nama-nama yang beredar Istana lah yang paling tahu apa kebutuhannya. Bisa jadi. Kita lihat aja nanti,” ungkapnya.
Sekadar informasi, Presiden Prabowo disebut tak ingin ada Wantimpres. Hal itu diungkapkan oleh Dudung Abdurachman usai dilantik jadi Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024.
“Setahu saya inilah penasihatnya, hanya satu. Tidak ada Wantimpres,” ujar Dudung kepada awak media usai dilantik sebagai penasihat Prabowo.
Dudung pun menjelaskan, jabatannya sebagai Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional akan berfokus pada perkembangan situasi di Timur Tengah. Apalagi, saat ini situasi di Lebanon masih memanas karena konflik antara Hizbullah dengan militer Israel.