KoranNusantara.id–Sumut,Tebing Tinggi, Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 berbagai pihak berupaya untuk saling mengingatkan masyarakat dan meminimalisir potensi-potensi konflik yang kemungkinan akan terjadi. Sebagaimana yang terjadi di masa-masa pemilu sebelumnya, konflik dimasyarakat kerap bermunculan akibat adanya perbedaan dan selisih pandang antar masyarakat, pedukung partai politik maupun peserta pemilu itu sendiri.
Memandang pentingnya menjaga persatuan dan perdamaian masyarakat, ketua DPW AL -Ittihadiyah
Sumut, Dr H M Hasibie Ashsiddiqi, mengajak dan menghimbau kepada masyarakat agar saling menjaga keutuhan umat dan tidak saling terpecah belah dengan mencontohi sikap tauladan baginda Nabi Muhammad SAW. Hal ini ia sampaikan dalam sambutannya diacara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H.
“Rasulullah SAW semasa hidupnya banyak menghadapi tantangan. Tapi Rasul mampu menyelesaikan tantangan dan permasalahan itu dengan penuh kedamaian. Kehadiran Rasululllah SAW menerangi dunia ini. Tidak ada satupun ucapan dan perbuatan Rasulullah SAW yang tidak bermanfaat bagi kita,” Jelasnya, Jum’at, (20/09/2024).
“Untuk itu tidak salah jika Rasulullah SAW merupakan Rahmatan Lil Alamin. Rasulullah banyak mencontohkan bagi kita bagaimana agar umat ini tidak terpecah belah bagaimana perbedaan yang ada tidak meruntuhkan semangat kebersamaan. Ini keteladanan yang harus kita teladani bersama,” Lanjutnya.
Acara yang berlangsung di Kawan Kopie Jl. Deponegoro Kota Tebing Tinggi ini, mampu membangkitkan semangat warga yang hadir. Seirama dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, dilaksanakan pula Deklarasi Damai Pilgub dan Wagub Tahun 2024.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Plt Sekdako Tebing Tinggi, Kamlan Mursyid, SH, MM, Ketua MUI Kota Tebing Tinggi, Dr Akhyar Nasution, Ketua PD Muhammadiyah Tebing Tinggi Jufri, S.Pd.I, M.Ikom dan para pengurus Al-Ittihadiyah Kab/Kota se
Sumut terdekat diantaranya Medan, Deli Serdang, Serdang bedagai, PematangSiantar, Simalungun, T.Tinggi, Batubara, Asahan dan Tg Balai.
Dalam mementum peringatan maulid nabi ini, Hasibie mengajak semua umat Islam agar meneladani perilaku Rasulullah SAW. Bagaimana menghargai perbedaan tanpa perselisihan. Dan mengajak bersama-sama membesarkan persamaan dan memperkecil perbedaan.
“Pada 27 November nanti kita akan menggelar Pilkada serentak, tentu potensi gesekan pasti ada. Di momentum Maulid ini kami mengajak semua umat islam meneladani perilaku Rasulullah SAW. Bagaimana Rasulullah semasa hidup banyak menghadapi permasalah tapi mampu menyelesaikan masalah dengan penuh kedamaian,”Ujarnya.
Hasibie menambahkan, tanggung jawab Kamtibmas bukan hanya menjadi tanggungjawab pihak kepolisian saja. Tapi tanggung Jawab semua termasuk Al-Ittihadiyah, sebagai salah satu Ormas wajib berkontribusi di
Sumut.
“Kami juga mengimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan benar tidak menggunakan unsur SARA, tidak memunculkan politik identitas dan tidak melakukan kampanye di rumah ibadah yang bisa menimbulkan perpecahan. Kami mengajak semua masyarakat untuk menjaga dan mengawal pemilukada Pilgubsu ini agar berjalan dengan sukses,”tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt Sekdako T.Tinggi, H Kamlan Mursyid, SH, MM menambahkan, Nabi Muhammad SAW adalah tokoh perubahan. Bagaimana perjuangan Rasulullah SAW dalam memberikan perubahan umat manusia dari peradaban kejahiliyahan atau keterbelakangan moral, kultural dan budaya menjadi peradaban yang tertuntun dan bermatabat.
“Kami juga ingin mengimbau kepada masyarakat
Sumut dan masyarakat Tebing Tinggi khususnya agar menjaga kedamaian dalam Peilkada nanti. Ciptakan suasana damai agar masyarakat tidak terkotak-kotak lagi. Siapa pemenang, sudah dicatat oleh Allah SWT. Mudah-mudahan dalam Pilkada nanti dapat menghasilkan pemimpin yang amanah, yang baik dan pemimpin yang membangun masyarakat
Sumut,”Ucap Kamlan.
Kamlan menambahkan, ukhwah merupakan pilar penting dalam membangun peradaban. Untuk itu, Pilkada harus kita makanai sebagai bagian dari demokrasi dan tetap menjaga ukhwah.
“Mari saling menghargai perbedaan dengan tidak melakukan politisasi SARA dan hoaks,” tukasnya. (RI-1)
227