Labuhanbatu Utara – Masyarakat peduli demokrasi Labuhanbatu Utara (Labura) menyindir sikap arogansi tim salah satu paslon Bacabup di Pilkada Labura 2024, yang hadir ke Kantor KPU Labura, Selasa malam (17/9/2024).

“Tentu, kehadiran orang-orang itu tidak berdiri sendiri. Kami pun tidak tahu atas undangan siapa mereka datang. Kami pun baru tahu setelah melihat video tersebut sudah beredar luas di media sosial grub whattsap dan instagram yang tuai menjadi kritikan publik,” kata salah satu masyarakat yang tak ingin disebutkan identitasnya yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Demokrasi Labura kepada wartawan, di Labura, Rabu (18/9/2024).
Kami sangat menyayangkan atas kejadian insiden tersebut. Kami juga meminta Polres Labuhanbatu agar bersikap adil dan tegas untuk mengamankan, menjaga ketertiban, dan kondusifitas saat proses Pilkada Labura berlangsung dari gangguan oknum ataupun pihak-pihak yang ingin membuat kegaduhan ditengah-tengah masyarakat Labura.
“Kami meminta dengan hormat kepada pihak Polres Labuhanbatu agar bersikap adil dan tegas untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Tak usah anggar jago sebagai warga negara kita harus ikuti semua aturan dan mekanisme yang ada, tanpa ikut mengintervensi pihak manapun,” tegasnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, kalau ada yang salah yang dilakukan oleh KPU Labura kan ada jalur hukum dan mekanisme aturan yang bisa diambil, seperti melaporkanya ke Bawaslu atau DKPP bukan memaksakan kehendak dengan sepihak.
- “Kami yang tergabung didalam masyarakat peduli demokrasi Labura akan tetap berupaya berjuang mengkawal dan menjaga nilai-nilai demokrasi dan hak-hak konstitusi masyarakat Labura dalam perhelatan Pilkada 2024 ini agar bisa disampaikan dan diakomodir sesuai aturan yang ada,” ujarnya.
“Ingat, sekali lagi kami tegaskan kalau ada upaya pihak-pihak tertentu ingin menghilangkan hak konstitusional kami sebagai warga negara yang sudah dijaminkan oleh undang-undang dasar 1945, yaitu hak dipilih dan memilih. Ingat, hati-hati semut kalau diinjak-injak terus dia pasti akan melawan, tentu perlawanan kami sesuai dengan jalur hukum dan aturan main yang ada, bukan menunjukkan sikap arogansi,” sebutnya.
Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat Labura yang cinta akan daerahnya dan peduli demokrasi harus ikut andil berjuang sekuatnya agar perubahan terjadi di Labura, yaitu perubahan yang adil untuk semuanya, tanpa pengecualian.
“Kita ingin hilangkan arogansi dan premanisme, kita ingin hilangkan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Labura ini,” pungkasnya.
“Ini bukan persoalan siapa menang dan kalah, tetapi tentang masa depan kami semua masyarakat Labura. Kami bukan sekadar hanya jadi penonton, tapi kami ingin perubahan, demokrasi hidup, dan hak-hak konstitusi masyarakat diakomodir sesuai aturan yang ada, tanpa intimidasi oleh segilintir pihak. Kami ingin adanya keadilan untuk semuanya,” katanya.
Tetap semangat, yakin bahwa rakyat berjuang pasti menang. Jangan goyah karena uang, tangkap politik uang. Tampakkan bahwa hati nurani rakyat lebih kuat dari pada segepok uang.
“Kami yakin, kami yang berkumpul adalah pejuang dan petarung untuk menegakkan demokrasi dan hak konstitusi. Karena semangat ingin perubahan yang jalannya tidak mudah. Namun kita sudah buktikan, jalan terjal itu mampu kita lalui,” katanya.
Mari kita kawal sama-sama proses demokrasi ini. Kami selaku masyarakat peduli demokrasi Labura akan berjuang maksimal mungkin.
“Kita lihat betapa terjal dan susahnya kita untuk menegakkan demokrasi dan konstitusi di Labura ini,” katanya.
Masyarakat harus berkoalisi untuk memenangkan demokrasi dan hak-hak konstitusionalnya. Jangan takut, ini proses demokrasi yang dilindungi konstitusi.
Untuk diketahui sebelumnya, puluhan orang menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Labuhanbatu Utara (Labura) pada Selasa malam (17/9/2024).
Para massa mendesak menemui komisioner KPU Labura dan meminta menunjukkan dokumen pendaftaran berkas calon Bupati Labura Ahmad Rizal dan Darno yang sebelumnya ditolak KPU namun akhirnya diterima usai adanya keputusan Bawaslu.
Keributan pun sempat terjadi. Berdasarkan rekaman video yang sempat viral di media sosial dikutip dari akun instagram @wartalabura, tampak beberapa Komisioner KPU Labura terlihat perdebatan dengan massa yang disebut merupakan Tim pendukung salah satu paslon di Pilkada Labura.
Beberapa komisioner KPU Labura pun dikabarkan sempat tertahan di kantornya selama beberapa jam oleh massa yang tak mau meninggalkan kantor KPU.