Korannusantara.id–Labuhanbatu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Labuhanbatu Raya tengah menghadapi sejumlah tantangan signifikan terkait aktivitas keanggotaan dan perkaderan.
Meskipun pengurus baru telah dilantik sejak 3 Juni 2024, namun mirisnya tidak ada kegiatan yang berjalan sesuai harapan. Ketiadaan aktivitas ini dapat berdampak pada terhambatnya proses perkaderan.
Dimana perkaderan merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan anggota dan organisasi.
Seiring dengan itu, upgrading pengurus komisariat juga mengalami kendala besar.
Pengurus cabang yang seharusnya memfasilitasi pengembangan kapasitas pengurus komisariat tampaknya belum menunjukkan dukungan yang memadai. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan organisasi, khususnya dalam hal penguatan struktural dan kepemimpinan.
Dalam tubuh HMI sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) pasal 9 yaitu HMI berfungsi sebagai organisasi kader, seperti pengertiannya kader itu adalah “sekelompok orang yang terorganisasir secara terus menerus dan akan menjadi tulang punggung bagi kelompok yang lebih besar.” Dengan demikian ciri seorang kader tewujud dalam empat hal:
Pertama, seorang kader bergerak dan terbentuk dalam organisasi, mengenal aturan-aturan permainan organisasi dan tidak bermain sendiri sesuai dengan selera pribadi.
Kedua, seorang kader mempunyai komitmen yang terus menerus (permanen), tidak mengenal semangat musiman, tapi utuh dan istiqomah (konsisten) dalam memperjuangkan dan melaksanakan kebenaran.
Ketiga, seorang kader memiliki bobot dan kualitas sebagai tulang punggung atau kerangka yang mampu menyangga kesatuan komunitas manusia yang lebih besar. Jadi, fokus penekanan kaderisasi adalah pada aspek kualitas.
Keempat, seorang Kader memiliki visi dan perhatian yang serius dalam merespon dinamika sosial lingkungannya dan mampu melakukan “social engineering”.
Lantas dimanakah HMI dahulu yang dijuluki katanya HMI (Harapan Masyarakat Indonesia) atau hanya memanfaatkan HMI untuk kepentingan segelintir orang yang tidak tau betul sejarah atau pura-pura lupa akan sejarah. Mari bersama sama yang telah melaksanakan Latihan Kader (LK) 1 untuk mengingat kembali tujuan dari penyelenggaraannya LK 1.
Tujuan dari LK 1 yaitu “Terbinanya Kepribadian Muslim yang Berkualitas Akademis, Sadar Akan Fungsi dan Peranannya Dalam Berorganisasi Serta Hak dan Kewajibannya Sebagai Kader Umat dan Kader Bangsa.”
Dengan LK 1 inilah seharusnya kita telah dibentuk sebagai pribadi yang sadar akan fungsi dan perannya dalam berorganisasi. Tetapi, dengan tidak adanya aktivitas yang dilakukan setelah terlantik keanggotaan, apakah telah tercapai tujuan dari perkaderan yang sebenarnya? Jika saja hal kecil seperti ini belum terlihat ketercapaiannya, mungkinkah akan tercapai tujuan dari organisasi HMI secara garis besar?
Dengan kondisi yang seperti ini, tentunya membuat sedih dan prihatin kader-kader yang telah lama berjuang dalam HMI. Bagaimana tidak, yang seharusnya pengurus cabang peduli dan memprioritaskan upgrading pengurus komisariat yaitu dengan memfasilitasi upgrading pengurus komisariat malah tidak sama sekali.
Sungguh hal tersebut sangat dipertanyakan bagaimana mereka mempertanggungjawabkan kepercayaan yang telah diberikan.
Marilah kita bersama sama berjuang kembali untuk organisasi kita tercinta, agar tidak luntur eksistensinya di kalangan mahasiswa maupun masyarakat.
Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memperbaiki kondisi ini dan dapat memastikan bahwa perkaderan serta kegiatan organisasi dapat berjalan secara optimal dan sesuai rencana. Sehingga, HMI Cabang Labuhanbatu Raya dapat bergerak kembali untuk mencapai tujuan-tujuannya dengan efektif.