Jakarta – Ketua PERSIS Sumatera Utara, KH. Muhammad Nuh, M.SP menyampaikan belangsungkawa yang mendalam atas gugurnya petinggi Hamas Ismael Abdussalam Ahmad Haniyye dalam serangan tentara Israel di Taheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024). Ismail Haniyeh dibunuh saat menghadiri pelantikan presiden Iran, Masoud Pezeshkian.
“Inalillahi wainnailaihi rojiuun, Ismail Haniyye telah menemui rabbnya dengan tenang semoga jannah tempatnya,” kata KH. Muhammad Nuh dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/7/2024).
Dewan Pertimbangan MUI Sumut ini mengatakan, Ismael Haniyye adalah sosok pejuang kemerdekaan semenjak di bangku kuliah dan sudah hafidz Quran semenjak belia. Haniyye memimpin gerakan mahasiswa “Barisan Islam” yang menjadi cikal bakal berdirinya gerakan Hamas.
Ismael Hanniye juga pernah menjadi Perdana Menteri Palestina pada Februari 2006 meskipun pada 14 Juni 2007 Mahmud Abbas membubarkan pemerintahannya secara sepihak. Ismael Haniyye merupakan figur utama perjuangan diplomasi Rakyat Palestina di tingkat Internasional.
Nuh, yang saat ini mengemban amanah sebagai anggota DPD RI asal Sumatera Utara menambahkan, perjuangan rakyat Palestina dalam merebut kemerdekaannya wajib dibantu baik itu secara moril dan materil.
“Moril bisa melalui doa-doa kita, sedangkan materil bisa berupa mengirimkan makanan, susu, selimut, dan sebagainya kepada saudara saudara kita di Palestina yang saat ini hidup dalam pengungsian,” ujar senator DPD RI dapil Sumatera Utara ini.
“Saya juga mengapresiasi diplomasi yang telah dilakukan pemerintah pusat selama ini melalui menteri luar negeri. Kita akan terus dorong pemerintah untuk melakukan diplomasi diomasi Internasional sampai rakyat Palestina mendapatan kemerdekaannya,” tutup Nuh.