Korannusantara.id – Kewajiban puasa ramadhan seperti difirmankan dalam Al-Quran “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Sementara itu, ulama membagi fase Ramadhan dalam tiga bagian, yakni 10 awal ramadhan, 10 pertengahan Ramadhan dan 10 akhir ramadhan, dan pahala serta keutamaan 10 hari pertama puasa Ramadan sangat mulia. Ada banyak keistimewaan dan amalan yang dapat dilakukan pada sepuluh hari tersebut. Salah satu hadis menjelaskan pembagian keutamaan bulan Ramadan yakni
“Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.” (HR. Al-Baihaqi).
Jika kita rasakan bersama, bahwa 10 hari pertama bulan Ramadan merupakan fase perubahan kebiasaan diri. Waktu ini tergolong ujian terberat dalam mencapai suatu ketakwaan, tetapi paling banyak mendapatkan pahala. Sebab di Fase ini seluruh badan kita akan mulai membiasakan tidak makan dan tidak minum, hingga terbiasa selama sebulan penuh selama Ramadhan.
Jika melihat output dari Ramadhan ini sesuai QS: Al-Baqarah ayat 183 adalah posisi ketaqwaan kita sebagai hamba yang di taqdirkan untuk menyembah Allah SWT menuju yang lebih paripurna. Karena hanya posisi ibadah puasa Radhanlah yang inti dari pahalanya hanya Allah yang maha tahu sesuai hadis Nabi “Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (Bukhari, 1761 dan Muslim, 1946).
Oleh karenanya, tidak ada satu prosespun yang jika ingin naik tingkat atau naik kelas tanpa ujian, artinya, jika ingin naik kelas harus melalui tahapan ujian. Jadi puasa Ramadhan di samping menjadi tujuan akhirnya adalah nilai ketaqwaan individual umat muslim yang beriman juga sebagai proses ujian menuju naik kelas.
Oleh : Pahruddin Ritonga. S.Pd (Guru Madrasah)